Judul        : Negara, Pasar, dan Rakyat; Pencarian Makna, Relevansi, dan Tujuan Penulis     : Fahri Hamzah Editor       : Eko Wija...

Resensi Buku : Negara Pasar dan Rakyat


Judul        : Negara, Pasar, dan Rakyat; Pencarian Makna, Relevansi, dan Tujuan
Penulis     : Fahri Hamzah
Editor       : Eko Wijayanto
Tebal        : xxix + 626 hlm
Penerbit   : Faham Indonesia

Buku yang ditulis oleh Fahri Hamzah ini mencoba menjawab tentang bagaimana posisi tiga entitas pokok peradaban, yaitu Negara, Pasar, dan Rakyat. Dalam buku ini dibahas satu persatu secara sistematis dan ilmiah berdasarkan berbagai referensi.

Dulu ketika pasar sederhana sekali dan dibentuk oleh inisiatif individal dan tanpa intervensi negara seperti sekarang, pasar adalah harapan bersama untuk memenuhi kebutuhan.  Tetapi, kita kini menemukan banyak kegagalan yang akut justru ketika negara  (sebuah entitas lain yang sebelumnya tidak ada) melakukan intervensi penuh. Ini kita sebut sosialis. Sekarang permasalahan menjadi lebih kompleks ketika pasar dikoopotasi oleh mereka yang memiliki akses kekuatan kapital. Ini kita sebut kapitalis.

Adapun tentang negara, kekuasaan atasnya sulit dijaga agar tetap amanah. Meski secara umum semua sepakat mendirikan negara tetapi kekuasaan selalu memiliki tendensi meyimpang. Alasan yang paling umum atas penyimpangan ini adalah karena banyak yang tidak mengerti bahwa negara itu berasal dari rakyat.

Yang terakhir adalah tentang rakyat yang eksistensinya adalah sebagai sebab utama dari kekuasaan. Rakyat bisa kapan saja dihegemoni oleh pasar dan negara jika kebebasan dan partisipasinya buruk. Itulah sebabnya rakyat memerlukan “kelompok berdaya”  yang merdeka dan memiliki kemampuan untuk melakukan kritik dan mobilisasi opini publik melalui media massa dan gerakan sipil lainnya.

Ketiga entitas tadi, yang seringkali dalam oposisi secara diametrikal diramu secara cerdas dan lugas oleh penulis. Penulis telah berani bereksperimen secara intelektual untuk mengurangi ketegangan antar ketiga entitas tersebut. Menurut penulis negara dan rakyat bisa menjadi mitra sejajar dalam mengusung pembangunan bersama dengan pasar sebagai medium kekuatannya.

Hal yang menarik dari buku ini adalah adanya pembahasan khusus masalah agama sebagai salah satu komponen terpenting. Agama menurut penulis dapat menjelma menjadi institusi atau bahkan dalam bentuk negara. Institusionalisasi agama yang merambah ke ruang publik akan menjadi persoalan tersendiri dalam corak kehidupan yang lebih plural, majemuk, dan heterogen. Penulis tidak memosisikan diri dalam kawah peraduan pemikiran tertentu, namun selalu dalam upaya membincang dan menegosiasi pilihan-pilihan yang ada untuk “ditawarkan”.

Buku ini sangat direkomendasikan untuk para politisi dan regulator atau pembaca yang memiliki perhatian terhadap keduanya. Tentunya karena tugas melakukan kombinasi negara, pasar, dan rakyat adalah tugas politisi dan pembuat kebijakan. Selamat membaca!

0 komentar: