Dulu sahabat Rasulullah ketika masuk ke Persia setelah menang dalam perang Qodisiyah, ada sahabat yang mendapat perak. Dia tidak tahu kalau itu perak. Lalu dia makan, karena dia pikir bahwa itu garam. Tapi walaupun demikian dia dan sahabat yang lain tiba-tiba menjadi para pemimpin peradaban dunia.
Akal besar. Ia selalu membuat manusia menyejarah. Ia selalu membuat kekaguman tersendiri. Dari sanalah kaidah nothing impossible bisa berlaku. Ia bukan sekedar ambisi. Ia adalah ambisi yang sadar; terjaga dan terarah. Ia adalah samudera yang tenang, selalu berpotensi membuat gelombang yang besar.
Hanya dengan akal besarlah kamu bisa membuat sejarah besar. Sebab, kamu tidak bisa melawan kekerdilan jiwamu kecuali dengan akal besarmu. Sebab, kamu tidak bisa meraih kehidupan yang terhormat kecuali dengan akal besarmu. Sebab, kamu tidak bisa menundukkan musuhmu kecuali dengan akal besarmu.
Tapi kamu jangan lupa akan satu hal. Akal besarmu memiliki tuntutan. Ia akan menjadi ilusi yang hampa jika tuntutannya tidak kamu penuhi. Ia akan menjadi hantu masa depan yang mengerikan. Ia akan memberimu penyesalan yang tak terobati. Kamu harus ingat akal besarmu menuntut agar kamu belajar dengan cepat. Kamu harus serius memenuhi tuntutan akal besarmu. Hati-hati. Boleh jadi kamu tidak akan mencapai apa yang terilustrasikan dalam akal besarmu. Waktu hidupmu terlalu sedikit jika kamu tidak bisa belajar dengan cepat.
Jika akal besar dimiliki oleh pembelajar cepat ia akan menjelma menjadi gelombang sejarah kemanusiaan. Ketika itu keterhormatan dan keagungan manusia akan nampak wujudnya di dunia.
Akal besar dan kemampuan belajar dengan cepat pernah mengubah wajah dunia Arab yang tidak dikenal menjadi pusat peradaban. Para pengembala kambing dan budak zaman Rasulullah tiba-tiba saja menjadi para pemimpin peradaban dunia, pemikir ulung, penakluk handal, pembisnis besar, dan pemburu akhirat yang agung.
Dulu sahabat Rasulullah ketika masuk ke Persia setelah menang dalam perang Qodisiyah, ada sahabat yang mendapat perak. Dia tidak tahu kalau ...
Akal Besar dan Pembelajar Cepat
About author: Diki Saefurohman
Pribadi yang tertarik dengan dunia sains, filsafat, dan politik. Penikmat sejarah dan sastra. Sedang mendalami dunia bisnis dengan pendekatan praktis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Reblogged this on Memilih Keputusan.
BalasHapus