“Seperti mutiara, kecil akan tetapi berharga dan dicari orang.”
(Purba Purnama, Ph.D, alumni PPSDMS-NF angkatan I)
Idealisme yang ditanamkan dalam pembinaan PPSDMS memang sangat luar biasa. Cita-cita akan kejayaan ‘umat’ meniadakan ‘ambisi pribadi’. Maka setiap individu yang menjunjung tinggi idealisme itu akan sangat berharga walaupun terkadang secara eksistensi ia tidak mendominasi masa, dianggap kecil dan tidak populer. Itulah yang ada dalam benak Purba Purnama, Ph.D, alumni PPSDMS-NF angkatan I.
Selama di asrama PPSDMS beliau banyak belajar dari pendidikan karakter yang diberikan. Beliau selalu mewanti-wanti agar peserta PPSDMS benar-benar menumbuhkan ambisi untuk merealisasikan ‘idelisme kami’ yang selalu dijunjung tinggi. Dari ambisi itulah tumbuh subur prestasi-prestasi individu yang akan menjadi bahan baku prestasi umat. Selain itu, dalam memaknai perjuangan kolektif untuk mengembalikan kejayaan umat, peserta PPSDMS harus memperluas dan memperkuat jaringan. Amal jama’i tidak lain ditopang oleh luas dan kuatnya jaringan yang ada.
‘Idelisme Kami’ telah membuat seorang Purba Purnama letih belajar di malam-malam setelah tahajud, letih bertahan dalam keterbatasan materi yang merupakan penyokong kehidupan, sekaligus bersyukur atas prestasi-prestasi yang telah dikaruniakan oleh Allah kepadanya.
IDEALISME KAMI
Betapa inginnya kami agar bangsa ini mengetahui bahwa
mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri.
Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur
sebagai penebus bagi kehormatan mereka,
jika memang tebusan itu yang diperlukan.
Atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan,
kemuliaan, dan terwujudnya cita-cita mereka
jika memang itu harga yang harus dibayar.
Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini
selain rasa cinta yang telah mengharu-biru hati kami,
menguasai perasaan kami,
memeras habis air mata kami,
dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami.
Betapa berat rasa di hati kami
menyaksikan bencana yang mencabik-cabik bangsa ini,
sementara kita hanya menyerah pada kehinaan
dan pasrah oleh keputusasaan.
Kami ingin agar bangsa ini mengetahui bahwa
kami membawa misi yang bersih dan suci,
bersih dari ambisi pribadi, bersih dari kepentingan dunia,
dan bersih dari hawa nafsu.
Kami tidak mengharapkan sesuatu pun dari manusia,
tidak mengharap harta benda atau imbalan lainnya,
tidak juga popularitas, apalagi sekedar ucapan terima kasih.
Yang kami harap adalah
terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat
serta kebaikan dari Allah Pencipta Alam semesta
0 komentar: