Aksi sosial dan advokasi yang diikuti BEM Seluruh Indonesia (SI) Wilayah Jabodetabek hari Senin, 24 Februari 2014 lalu cukup membuahkan hasil yang baik. Partisipasi mahasiswa yang banyak dan berhasilnya advokasi pemindahan tempat penggunaan hak pilih bagi kaum urban menjadi isyarat efektifnya peran mahasiswa dalam suksesi kepemimpinan nasional.
Aksi sosial yang bertujuan mengingatkan khalayak luas untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2014 diikuti oleh belasan kampus, salah satunya IPB sebagai penyumbang massa terbesar. BEM KM dan BEM Fakultas dari IPB mengirim satu bis mahasiswa untuk berpartisipasi di dalam aksi tersebut.
Aksi dimulai dari Bundaran Hotel Indonesia setelah zuhur. Sebagai Koordinator Pusat BEM SI, Presiden Mahasiswa IPB menyampaikan orasi pembuka. Setelah itu massa melakukan longmarch ke kantor KPU Pusat di Jalan Imam Bonjol Jakarta Pusat. Sepanjang jalan dinyanyikan lagu-lagu perjuangan mahasiswa dan ajakan simpatik kepada khalayak untuk mensukseskan Pemilu 2014.
Setibanya di Kantor KPU pusat, masing masing perwakilan kampus menyampaikan orasi untuk mendesak KPU menerima para negosiator dan mau mengekomodir aspirasi mereka terkait pemindahan tempat penggunaan hak pilih kaum urban agar dipermudah.
Beberapa saat kemudian beberapa pejabat di KPU Pusat, salah satunya anggota komisi KPU mempersilahkan perwakilan setiap kampus untuk menyampaikan aspirasinya di aula pertemuan. Di aula tersebut didiskusikan mekanisme pemindahan tempat penggunaan hak pilih agar dipermudah. Beberapa perwakilan juga memberikan masukan terkait peran KPU dalam penguatan sosialisasi Pemilu 2014. Ada juga yang mengusulkan penambahan TPS kampus jika jumlah mahasiswa urban yang ingin pindah tempat pilih membludak.
Setelah berdiskusi cukup lama, akhirnya disepakati beberapa mekanisme pemindahan tempat penggunaan hak pilih yang lebih mudah. Bagi kaum urban, khususnya mahasiswa yang sudah terdaftar sebagai pemilih tetap di daerah asalnya, bisa langsung mendapatkan form A5 (form yang bisa digunakan untuk mengurus pemindahan tempat penggunaan hak pilih) dari KPUD tempat tinggal sekarang tanpa harus pulang terlebih dahulu untuk mengurus ke KPUD asal. Caranya dengan memberikan kartu identitas ke KPUD tempat tinggal sekarang dan petugas akan menghapus data di KPUD asal secara online. Setelah itu diberi form A5 untuk diisi dan langsung dikembalikan sebagai dokumentasi tertulis dan digunakan untuk input data baru di KPUD tempat tinggal sekarang.
Rencananya di masing-masing kampus akan diurus secara kolektif oleh BEM kampus masing-masing. Adapun kekhawatiran penuhnya TPS sekitar kampus tidak menjadi masalah. TPS sekitar kampus yang melebihi kapasitas rata-rata TPS yaitu 500 DPT akan diberi tambahan kertas suara untuk memenuhi tambahan DPT sesuai jumlah mahasiswa yang pindah tempat penggunaan hak pilihnya.
Alhasil, di akhir audiensi dan advokasi, perwakilan mahasiswa menyampaikan dukungannya karena KPU telah kooperatif terhadap aspirasi mahasiswa. Kemudian anggota komisi KPU bersedia untuk menyampaikan klarifikasi umum atas hasil audiensi dan advokasi di hadapan massa aksi.
Aksi diakhiri dengan penyampaian rincian hasil advokasi dan orasi penutup dari Presiden Mahasiswa IPB. Semua rangkaian aksi ini merupakan isyarat bahwa akan selalu ada sekumpulan mahasiswa yang siap mengawal perbaikan negeri ini dari masa ke masa dengan semangat perjuangan, pengabdian, dan keikhlasan.
Aksi sosial dan advokasi yang diikuti BEM Seluruh Indonesia (SI) Wilayah Jabodetabek hari Senin, 24 Februari 2014 lalu cukup membuahkan hasi...
Aksi Keluarga Mahasiswa Kita (Release)
About author: Diki Saefurohman
Pribadi yang tertarik dengan dunia sains, filsafat, dan politik. Penikmat sejarah dan sastra. Sedang mendalami dunia bisnis dengan pendekatan praktis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: